Vaksinasi
merupakan kegiatan pemberian vaksin untuk membantu sistem imun mengembangkan
perlindungan dari suatu penyakit. Vaksin mengandung mikroorganisme atau virus
yang telah dalam keadaan lemah untuk memperoleh kekebalan penyakit tertentu.
Sebelum peternak melakukan vaksinasi terhadap ayam broiler peternak perlu
mengetahui umur ayam, jenis vaksin, dan penyakit apa saja yang sering menyerang
ayam broiler. Hal tersebut dilakukan agar tujuan dari vaksinasi dapat tercapai.
Terdapat 5 jenis penyakit yang
sering menyerang ayam broiler seperti ND (Newcastle Disease) atau yang lebih
dikenal dengan penyakit tetelo, gumboro atau IBD (Infectious Bursal Disease),
penyakit ngorok atau CRD (Chronic Respiratory Disease), berak kapur atau
Pullorum, dan berak darah atau Coccidiosis.
Saat ayam berumur tiga sampai empat
hari ayam divaksinasi ND I. Vaksinasi ND I ini dilakukan dengan cara tetes atau
spray pada bagian mata. Sebelum pelaksanaan vaksinasi ND I ayam tidak perlu
dipuasakan terlebih dahulu. Dosis vaksin ND I yang diberikan yaitu 1,09 cc per
ekor. Vaksin ND I yang ingin digunakan disimpan dalam termos es agar vaksin
selalu dalam keadaan dingin. Hal ini bertujuan agar vaksin tidak cepat rusak.
Pelaksanaan dalam pemberian vaksin ini yaitu pertama-tama giring seluruh ayam
ke bagian sudut kandang kemudian beri sekat. Setelah ayam berkumpul teteskan
vaksin pada semua ayam. Ayam yang sudah diberikan vaksin dipindahkan ke bagian
sekat yang kosong. Usahakan vaksin yang diberikan selalu dalam keadaan dingin
sampai kegiatan vaksinasi selesai.
Saat ayam berumur kisaran 12-16 hari
ayam diberikan vaksin gumboro dengan jenis vaksin aktif. Pemberian vaksin
gumboro dilakukan dengan cara dicampurkan dengan air minum. Ayam broiler yang
akan divaksinasi gumboro harus puasa terlebih dahulu selama kurang lebih 2 jam.
Dosis vaksin gumboro yang diberikan per ekor sama dengan dosis vaksin ND I
yaitu 1,09 cc. Nantinya ketika ayam minum otomatis ayam sudah diberikan vaksin
gumboro. Setelah vaksin habis diminum oleh ayam maka tempat minum ayam dapat
diisi dengan air putih biasa. Kemudian pada kisaran umur 18-20 hari ayam
diberikan vaksin ND 2 dengan jenis vaksin aktif. Dosis dan cara pemberian
vaksin ND2 sama dengan vaksin gumboro yaitu dosis 1,09 cc yang dicampurkan
dengan air minum.
Bagi peternak yang masih menggunakan
tempat minum ayam manual ketika melakukan vaksinasi gumboro dan ND 2 peternak
harus menuangkan vaksin ke tempat air minum masing-masing. Sedangkan untuk
peternak yang sudah menggunakan tempat minum ayam otomatis peternak sudah
dibantu dengan alat bernama dosatron dimana alat ini berfungsi sebagai
pencampuran obat/vaksin agar kadar dosis yang diperlukan dapat terukur dengan
baik. Terdapat banyak supplier dan distributor peralatan ternak yang menjual tempat minum ayam otomatis
yang dapat membantu kemudahan peternak dalam melakukan vaksinasi terhadap
ternak ayam broiler yang dimilikinya.